Untuk menyempurnakan film sci-fi pertama Indonesia ini, Anggy mengaku, menggunakan motion capture, teknologi pertama yang diterapkan dalam film Indonesia.
Pengerjaannya mengandeng tim Epic FX studio yang juga terlibat dalam penggarapan sejumlah film Hollywood, seperti Superman Returns, The Incredible Hulk, Life of Pie, dan Night at the Museum.
BACA JUGA: Diam-Diam Raffi Ahmad Punya Nazar Jika Film Rafathar Sukses
Sementara itu, Rafathar bercerita tentang penculikan balita bernama Rafathar oleh Johny Gold (Raffi Ahmad) dan Popo (Babe Cabita). Misi penculikan tersebut menjadi tidak gampang diselesaikan karena Rafathar ternyata memiliki kekuatan telekinetik yang mampu mengendalikan logam.
Pecinta film Tanah Air bisa menyaksikan kecanggihan teknologi dalam film yang juga dibintangi oleh artis Malaysia Nur Fazura itu, mulai 10 Agustus 2017 di bioskop.
(SIS)