Semangat Ingin Berbagi, Ustadz Yusuf Mansyur Ikut Tax Amnesty
JAKARTA - Sibuk sebagai seorang pendakwah, penulis buku, dan pengusaha, ustadz Yusuf Mansyur mengaku memintai tolong teman-temannya soal penentuan berapa besarnya biaya pajak yang harus ia bayarkan.
Kendati begitu, Yusuf Mansyur tak lantas langsung dengan mudahnya menerima hasil perhitungan teman-temannya. Ia pun mengaku masih harus mengkoreksi lagi, apabila ada yang kurang atau belum benar.
"Saya masih terus belajar. Saya cuma minta tolong diurus sama teman-teman pajak, diurus sama kawan-kawan pesantren, habis itu mereka konfirmasi ke saya," ujar Yusuf Mansyur
yang ditemui di Direktorat Jendral Pajak, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2016).
"Yang belum benar saya bilang belum benar, yang bilang kurang saya tambahin. Jadi prosesnya gitu, ada yang mendampingi, saya juga tidak ingin juga salah, sehingga kedepannya jadi benar," sambungnya.
Bagi ustadz kelahiran Jakarta, 39 tahun lalu ini, membayar pajak sama dengan beramal. Ia pun mengaku lega lantaran biaya yang ia keluarkan untuk membayar pajak, dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki sarana dan prasarana negara.
"Kita bagi sedikit dapat sedikit, bagi banyak dapat banyak. Jadi ketika kemudian teman-teman yang pada ikut Tax Amnesty spiritnya adalah berbagi," ungkapnya.
"Insya Allah lega-lega saja gitu dari awal enggak ada beban. Apalagi bukan diambil negara tapi kita yang memberikan kepada negara," tambahnya.
(ade)
