Protes Bullying, Lady Gaga Akan Temui Obama

LOS ANGELES - Lady Gaga ingin bertemu Presiden Amerika Barack Obama untuk meyakinkannya membahas undang-undang kejahatan intimidasi menyusul bunuh diri yang baru saja terjadi pada anak 14 tahun yang menjadi korban kekerasan, Jamey Rodemeyer.

Penyanyi Born This Way ini sangat bingung dengan kematian yang menimpa Jamey Rodemeyer dari Buffalo, New York. Jamey bunuh diri pada Minggu, 18 September. Jamey mengakhiri hidup karena tak kuat bertahun-tahun bertahan dengan ejekan tentang seksualitas.

Gaga yang menjadi pendukung hak-hak gay ingin melayangkan petisi kepada Obama untuk membuat undang-undang terkait kekerasan psikis yang menimpa di usia berapa pun.

"Saya pastikan akan bertemu dengan Presiden kita. Saya tidak akan berhenti berjuang. Ini harus berakhir. Generasi kita memiliki kekuatan untuk mengakhirinya," tweet Gaga.

"Hari-hari terakhir ini saya bercermin, menangis, dan berteriak. Saya sangat marah. Sulit untuk merasakan cinta ketika kekejaman dialami dalam hidup seseorang," ujarnya lagi, seperti dilansir Femalefirst, Jumat (23/9/201).

Jamey Rodemeyer mengakhiri hidup karena kekerasan batin yang diterimanya. Ini merupakan kejahatan rasial. Jamey secara rutin menulis di blognya tentang bullying. Dia menderita di sekolah, tetapi penyiksanya juga mengikutinya ke dalam dunia maya dan membuat beberapa pesan di situs media sosial Formspring. Jamey dikatai 'gay' dan 'jelek'. Itu mendorongnya bunuh diri.

Pada Sabtu malam sebelum tewas, Jamey memposting, "Jangan lupakan saya ketika saya datang menangis ke pintu surga" dari lagu Gaga The Queen. Jamey juga menulis bahwa dia sangat mengagumi Gaga.

Pada baris terakhir tulisannya, dia menyatakan tak sabar untuk melihat neneknya yang sudah damai di surga. Beberapa jam setelah memposting tulisan tersebut, Jamey ditemukan tewas dengan tragis.

(ang)