JAKARTA - Jika biasanya Reza Rahadian menjadi pemeran utama dalam sebuah film, kali ini dia menjajal hal baru yaitu menjadi seorang sutradara. Film berjudul Pangku garapan Reza ini ternyata sukses menarik perhatian penonton film layar lebar di Indonesia.
Dalam waktu seminggu, Pangku sudah berhasil menembus raturan ribu penonton. Di mana hal ini adalah capaian yang apik bagi Reza di karya pertamanya sebagai seorang sutradara sekaligus penulis naskah.
Ternyata Reza sudah ingin menggarap film ini sejak bertahun-tahun yang lalu. Ide itu muncul ketika Reza menjalani syuting pada tahun 2018 di wilayah Pantura.
Tak disangka, momen itu ternyata menjadi 'hook' memori bahwa suatu saat jika membuat sebuah karya film, maka tempat itu lah yang akan menjadi latarnya. Namun pada saat itu, Reza belum terpikirkan terkait cerita apa yang akan dia angkat.
Akhirnya Reza membuat cerita yang terinspirasi dari kisah hidup ibunya. Reza dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang berjuang hebat namun tidak pernah mengeluh di depan anak-anaknya.
"Dan gue dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang gue ngerasa kayak she's not dramatic, dia gak pernah self pity, tapi sebenernya perjuangan hidupnya gokil juga. That's story inspired me the most," ujar Reza dalam podcast bersama Raditya Dika.
Reza menggambarkan sosok ibunya sebagai orang yang mengalir dalam menjalani hidup. Tak perlu banyak teori untuk menjalani kehidupannya.
Dari situ lah, Reza membentuk karakter Sartika yang menjadi tokoh utama dalam film Pangku. Meskipun berbeda latar belakang dengan karakter film Pangku, namun Reza mengambil semangat dari sosok ibunya yang dijadikan inspirasi watak karakter tokoh utama dalam film ini.
"Semangatnya itu dan strugglenya dia, gimana dia ngebesarin dua anak, problem-problemnya," jelas Reza.
Sebagai informasi, film ini mengangkat kehidupan di kawasan Pantura yang kumuh dengan kisah pedagang kopi pangku dan perjuangannya menyambung hidup. Film ini menceritakan kisah kehidupan Tika (Claresta Taufan) yang berusaha mencari pekerjaan di pemukiman Pantura dalam keadaan hamil.
Tika pun bertemu dengan Maya (Christine Hakim), seorang wanita tua pemilik warung dan meminta pekerjaan padanya. Perjuangan Tika di kawasan Pantura ini pun dimulai.
Tika mulanya ditawarkan bekerja di warung kopi oleh Maya. Namun, para pelanggan warung biasanya memangku para pembuat kopi untuk menemani mereka.
Dengan rasa berat, Tika pun mencoba pekerjaan tersebut. Bertahun-tahun Tika mulai terbiasa sebagai pembuat kopi pangku di kawasan Pantura.
Kisah kehidupan Tika terus berlanjut, mulai membesarkan anaknya dengan pertolongan Maya, hingga momen pertemuannya dengan Hadi (Fedi Nuril). Supir yang bekerja di pasar ikan dan juga pelanggannya di warung kopi pangku.
(kha)