"Aku kayak boneka doang dong, dikasih skrip. Aku enggak mau dong. Akhirnya aku tolak. Terus beberapa kali lah ditawarin lagi sama orang-orang yang berbeda, ya. Terus yang terakhir tuh paling gokil. Jadi, aku ditawarin lagi, aku bilang lagi, "Aku enggak tertarik, aku juga enggak ngerti-ngerti banget politik'," beber Aurelie.
Kemampuan berbahasa asing yang dimiliki Aurelie menjadi salah satu daya tariknya di dunia politik. Akan tetapi, ia pun tetap pada pendiriannya untuk menolak masuk politik.
"Dan orangnya bilang, 'Kenapa? Semuanya itu politik gitu, dan kamu bisa lima bahasa itu bisa kepakai banget, apalagi kalau meeting sama orang dari luar negeri'. Aku bilang, 'Aku ngerti sih, tapi aku itu dari dulu kan syuting terus ya, dan aku enggak sempat, aku enggak sempat kuliah. Malu kalau misalnya orang tahu'. Dan katanya, 'Enggak kok, banyak yang enggak kuliah tapi berhasil-berhasil aja di sini'," kata dia.
Terkait rasa malunya itu, Aurelie juga ditawarkan menempuh pendidikan melalui jalur cepat.
"Dan aku tetap enggak mau. Dan akhirnya dia bilang, 'Sebenarnya kalau kamu mau kuliah bisa kok diatur. Nanti kamu langsung S2 aja, nanti yang S1-nya, udahlah kamu ikutin arahan aku aja, nanti kita bikin singkat aja. Nanti kamu fokus ke S2 aja biar keren'," pungkasnya.
(kha)