Termasuk momen ketika sosoknya membacakan puisi berjudul Dipinggir Pantai karya Menbud Fadli Zon, sebelum menyanyikan Titip Rindu Buat Ayah, yang menurutnya sama-sama menceritakan momen kerinduan kepada sosok ayah.
Penampilan Ebiet. G. Ade pun mendatangkan sedikit kejutan, dengan hadirnya kedua anak beliau, Adera dan Segara, yang turut menemaninya membawakan beberapa lagu lama Ebiet dengan nuansa musik yang kekinian.
Setelah menyerahkan plakat penghargaan Kementerian Kebudayaan kepada Ebiet G. Ade, Menteri Fadli menyampaikan jika dalam pertunjukan tadi merasakan momen-momen yang sangat penting karena Ebiet bertutur rasa.
Bertutur rasa ini menurutnya adalah yang sangat penting, dan inilah salah satu pencapaian musik artistik dari seorang Ebiet G. Ade yang perjalanannya di dalam belantika musik Indonesia sangat panjang dari tahun 70-an, dengan karya-karya yang terekam dalam piringan hitam.
"Dan saya yakin, kita semua, termasuk yang muda-muda, merasa terhubung. Apalagi tadi lagu dibawakan dengan aransemen kekinian oleh putra-putra beliau. Luar biasa, semakin relate dan semakin relevan," ujar Menbud.
"Walaupun saya tahu, karya Ebiet selalu relevan dari zaman ke zaman. Ketika terjadi bencana, lagu yang muncul di benak kita pasti adalah "Berita Kepada Kawan" mulai dari saat tsunami hingga peristiwa musibah lainnya,” tuturnya.