Daily Mail melaporkan, Linda Martino sudah menjalani satu kali persidangan di mana hakim menolak permintaan jaminan yang diajukan sang penari.
Linda juga dengan tegas membantah semua tuduhan untuknya. “Tari perut adalah seni dan aku tidak menghasut siapapun untuk berbuat jahat. Tari perut bukanlah kejahatan,” ujarnya di sidang.
Linda Martino menambahkan, “Apa yang kalian lihat di media sosialku adalah seni. Tari perut adalah pertunjukan artistik. Beberapa video tampaknya sudah diedit sehingga aku terlihat buruk.”
Dalam pembelaannya, Linda juga memastikan, memiliki dokumen dan lisensi resmi sebagai penari perut profesional. Sehingga dia tak merasa ada yang salah dengan aksinya.
Namun jaksa setempat tak mengindahkan pembelaan Linda Martino tersebut dan menyebut dia secara sadar dan sengaja melanggar hukum Mesir dengan melakukan tarian yang mengandung unsur sensualitas.
Linda Martino bukanlah satu-satunya penari perut yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara di Mesir. Dalam 2 tahun terakhir, tercatat ada 14 belly dancer yang dipenjarakan akibat pertunjukannya.
Hal itu membuat banyak pihak yang khawatir dengan penegakan hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi.*
(SIS)