Di hadapan majelis hakim, Fariz RM menyampaikan penyesalan mendalam atas perbuatannya. Ia mengaku khilaf sebagai manusia biasa.
“Menyesali iya. Tapi saya manusia biasa yang tidak lepas dari kekhilafan. Saya bukan manusia yang sempurna,” ucap Fariz RM saat persidangan.
Meski menghadapi ancaman hukuman berat hingga pidana mati, Fariz tetap menunjukkan sikap ikhlas dan rasa syukur terhadap dukungan orang-orang terdekatnya.
“Yang jelas saya ikhlas, saya siap. Saya berterima kasih kepada semua pihak penegak hukum, terutama keluarga saya yang tetap percaya kepada saya—anak saya, istri saya, ibu saya,” lanjut Fariz.
(aln)