Masalah ini bermula dari keluhan Nana soal sistem penagihan yang menurutnya kurang transparan. Ia menyebut telah melakukan pembayaran pada pagi hari meski memang telat satu hari. Namun teror dari debt collector tetap terjadi hingga sore hari.
"Yang aku keluhkan itu sistemnya. Memang telat satu hari, tapi jam 08.00 pagi sudah aku bayar lengkap dengan bunga Rp50 per hari. Tapi kenapa tetap diteror sampai jam 17.00? Ini bukan soal aku menolak bayar, tapi soal sistem yang perlu dibenahi supaya tidak merugikan pengguna," jelas kakak Naysila Mirdad tersebut.
"Ada perbedaan besar antara menolak bayar dan keterlambatan pembayaran. Menuduh tanpa fakta jelas itu bisa merusak reputasi orang," tegasnya.
(aln)