Selama ditinggalkan bertahun-tahun oleh Pak Tarno, Sariah bertahan hidup dengan bekerja sebagai buruh cuci dan gosok di sekitar tempat tinggalnya. Meski kerap dikecewakan, Sariah mengaku, masih mencintai sang suami.
“Harus diakui, saya masih sayang dan cinta sama dia. Saya juga kasihan sebenarnya sama dia. Saya mau jenguk tapi enggak mau kalau di rumah bini mudanya. Saya khawatir nanti jadi berantem,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sariah meminta kepada Dewi, istri siri Pak Tarno, untuk tidak menutup komunikasi atau menghalangi dirinya bertemu dengan sang suami. Dia beralasan karena dirinya masih berstatus istri sah sang pesulap.
“Dewi, Pak Tarno itu masih suami saya. Kamu harus tahu bahwa saya ini istri pertama dan sahnya. Saya adalah orang yang menemani dia dari nol. Situ kan istri baru, siri pula. Kamu itu pelakor,” kata Sariah.**
(SIS)