HUT ke-78 RI, Begini Kisah Dik Doank Tausiyah di Lapas
JAKARTA - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 RI dimaknai khusus oleh Dik Doank. Raden Rizki Mulyawan Kartanegara Hayang Denada Kusuma alias Dik Doank, seringkali berkunjung ke rutan untuk memberikan tausiyah kepada warga binaan lapas.
Saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kediaman pribadinya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Dik Doank menceritakan, tausiyah diadakan bersama warga binaan di Lapas, bertujuan untuk mengajari mereka, tentang arti kesabaran dan keikhlasan.
"Saya menanamkan tentang arti kesabaran terus berbagi tentang ikhlas, di mana kuncinya surga, jadi kita belajar warga binaan dengan para tahanan di sana, bahwa merdeka adalah kita sudah terbebas dari penjajahan," ujar Dik Doank.
Dik Doank beralasan hatinya tergerak untuk membantu warga binaan, agar keluar dari masalah-masalah pelik tengah dihadapinya.
Atas dasar ini, Dik Doank mengingatkan untuk selalu memberikan kesempatan kepada warga binaan. Dalam hal, untuk saling memperbaiki diri sendiri, atas tindakan-tindakan ia lakukan di masa lalunya.
"Jangan biarkan mereka sendiri karena mereka juga saudara-saudara kita, dimana kita tidak tahu bisa saja kita seperti mereka jika mempunyai kesempatan yang sama," ucap Dik Doank.
"Kayak tujuan nggak jelas, nggak mempunyai niat baik. Padahal mereka orang baik atau dibebankan kepada mereka, yang pasti senang saya disana, tidak ada yang melihat dan tahu." lanjutnya.
Dik Doank mendapat respon positif, sehingga dirinya merasa bahagia dapat membantu warga binaan. Dik Doank mengajak warga binaan untuk sholat dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
"Alhasil mereka senang ada teman dan sahabat, tetapi kita sama-sama memahami, dengan segala pilihan dan cobaan serta penderitaan,"ucap Dik Doank.
"Sejatinya penderitaan dinikahi dengan ikhlas maka saya takut ada sahabat melihat masalah menjadi sebuah masalah dan akhirnya putus asa dalam ibadah. Makanya saya coba berbagi soal cara berkesabaran, mengelola hati dan pikiran mereka,"jelas dia.
BACA JUGA:
