JAKARTA - Indra Kristianto menanggapi somasi yang dilayangkan Shinta Bachir beberapa waktu lalu. Indra mengaku keberatan disebut telah menebar teror kepada istrinya itu.
Sebelumnya, Shinta Bachir mengklaim mendapat ancaman dari sang suami ditengah proses perceraiannya di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Timur.
Bahkan, ancaman itu sampai membuatnya trauma. Alhasil, Shinta Bachir melayangkan somasi kepada Indra Kristianto melalui kuasa hukumnya, Sunan Kalijaga.
"Kayak saya kalau lagi pergi, tahu-tahu pas saya pulang dia (Indra Kristianto-red) sudah ada di depan rumah," jelas Shinta Bachir di Jakarta, belum lama ini.
"Saya sering bilang gini sudah enggak usah mikir yang gimana-gimana, sekarang itu aku pilih kamu, kamu adalah yang spesial dari semuanya. Dari antara semua-semua lelaki yang pernah dekati aku," sambungnya.
Sementara itu, Indra Kritianto membantah tudingan yang menyebut dirinya melakukan teror kepada sang istri.
"Tidak ada sama sekali, tidak ada pemaksaan juga dan berteriak dobrak pagar. Saya malah disuruh datang jam 03.24 ada buktinya," kata Indra dalam wawancara terpisah.
Kuasa hukum Indra Kristianto, Syarifuddin Nasution, menilai somasi yang dilayangkan Shinta Bachir tidak berdasar.
"Mas Indra tidak terima dengan somasi ini. Terakhir, mas Indra berkomunikasi dengan Shinta Bachir pada 1 Agustus 2023. Kalau hari sebelumnya jadi masalah, harusnya sudah clear sebelumnya," ucap Syarifuddin Nasution.
"Lalu ada bahasa teror, ini konotasinya negatif sekali yaa. Sampai akhirnya ada surat keputusan yang ditandatangani yakni surat keputusan berpisah. Mas Indra ini keberatan dengan kalimat teror dalam somasi ya," kata dia lagi.
Lebih lanjut, sang pengacara menegaskan bahwa tidak ada bukti yang valid dari tuduhan pihak Shinta Bachir.
"Ada CCTV di rumah buat bukti, artinya tidak ada teror yaa. Hal yang kemudian tidak bisa diterima adalah mas Indra bisa dipidana dalam hal ini. Pasal, apa yang bisa menjerat mas Indra karena dia menghubungi istrinya?" pungkasnya.