LOS ANGELES - Rihanna memutuskan mundur dari jabatannya sebagai chief executive officer (CEO) Savage X Fenty jelang kelahiran anak keduanya. Dia diketahui menduduki jabatan itu sejak 5 tahun lalu.
"Menyenangkan sekali melihat visi kami untuk Savage X Fenty berdampak pada industri selama 5 tahun terakhir," ujarnya kepada Vogue Business, pada Minggu (25/6/2023).
Rihanna dalam lanjutan keterangannya mengatakan, "Ini hanya permulaan bagi Savage X Fenty. Selanjutnya, kami akan terus berekspansi dan selalu terhubung dengan pelanggan."
Posisi CEO Savage X Fenty yang ditinggalkan Rihanna kemudian diisi oleh Hillary Super, mantan CEO Anthropologie Group, retailer asal Amerika Serikat yang beroperasi di Negeri Paman Sam, Inggris, dan Kanada. Dia mulai menjabat per 26 Juni 2023.
"Aku sangat antusias bisa bergabung dengan keluarga Savage X Fenty," kata perempuan 51 tahun tersebut lewat keterangan resminya seperti dikutip dari Page Six, pada 25 Juni 2023.
Meski mundur, namun Rihanna dipastikan tetap berada di jajaran eksekutif Savage X Fenty, brand lingerie mewah yang didirikannya sejak tahun 2018. Brand lingerie itu terbilang laris manis karena ragam pilihan warna dan ukuran.
"Aku ingin membuat perempuan merasa cantik dan dicintai dengan berbagai gaya yang berbeda," tutur pelantun Diamond tersebut di awal pendirian Savage X Fenty.