JAKARTA - Venna Melinda blakblakan ungkap pemicu terjadinya kasus KDRT yang dilakukan oleh Ferry Irawan. Hal itu terjadi sekitar tiga bulan belakangan ini.
Venna menyebut, Ferry Irawan mempermasalahkan urusan ranjang dan sering kali cemburu tak mendasar. Puncaknya pun terjadi percekcokan di salah hotel di Kawasan Kediri Kota pada 8 Januari lalu.

"Bukan (urusan ranjang), enam bulan terakhir Ferry mulai menampakkan sifatnya, seperti masalah cemburu tidak mendasar. Kemudian suudzon, kadang hal kecil sebetulnya tidak ada substansi untuk diributkan," kata Venna Melinda dalam konferensi pers di Kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Ketika Venna berkoordinasi ke DPD lokasi pemilihannya, Ferry tampak marah. Dalam kesempatan itu ia sempat dilarang oleh sang suami, untuk berkoordinasi dengan pihak partai.
Persoalan itu diduga menjadi salah satu indikasi terjadinya peristiwa percekcokan tersebut. Kini masih dalam tahap penyidikan oleh pihak penyidik Polda Jatim.
"Termasuk tanggal 8 Januari saat saya koordinasi dengan ketua DPD saya, dia marah. Artinya tidak boleh terlalu berdekatan dengan lawan jenis, tidak boleh telpon langsung bukan muhrim. Sampai dia berkoordinasi,"jelasnya.
"Saya bilang 'Abi ini Dapil saya'. Dia harusnya tahu saya bekerja,"lanjutnya.
"Soal finansial saya tidak pernah menuntut Ferry apapun. Kalau ada rezeki berdua alhamdulilah. Kalau tidak ada kami siap meng-cover, karna itu sudah jadi komitmen,"tandasnya.
Terkait pemicu adanya kasus dugaan KDRT, sebelumnya telah disampaikan oleh kuasa hukum Venna Melinda, Hotman Paris. Dia membeberkan kalau pemicu terjadinya KDRT terhadap kliennya, karena keputusan Venna ingin kembali ke dunia politik.
"Percekcokan itu karena si Venna ini mau kembali lagi ke dunia politik jadi ada faktor tidak suka,"papar Hotman Paris.
Follow Berita Okezone di Google News