JAKARTA - Syakir Daulay menceritakan tentang pengalamannya menjadi seorang sutradara. Dalam film berjudul Aku Bukan Jodohnya, Syakir Daulay bertindak sebagai sutradara sekaligus tokoh utamanya. Hal ini membuat ia menambah ilmu baru di dunia perfilman.
Ia mengatakan, mulanya ia tercetus dan ada keinginan membuat film ketika lama bekerja sama dengan aktor senior Deddy Mizwar. Kemudian Syakir terinspirasi dan selama pandemi mencoba menulis skripnya.
Baca Juga:
Dekat dengan Anak Uje, Syakir Daulay: Nggak Mau Ngarep Takut Sakit
Ameer Azzikra Sempat Muntah Darah Sebelum Meninggal Dunia
"Awalnya bikin film ini, sebenarnya gak kepikiran sih, karena selama 2 tahun kerja bareng pak Haji Deddy Mizwar, jadi gatel pengen bikin film," ujar Syakir saat konferensi pers launching filmnya di Epicentrum, Jakarta Selatan.
Kemudian, Syakir juga menginginkan sebuah karya filmnya ini ada pesan atau makna di dalamnya. Di mana film yang di-direct olehnya ini menceritakan tentang takdir soal cinta, meski sudah menjalankan hubungan sangat dekat jika tidak berjodoh maka tak bisa ditentang.
Ia melanjutkan dengan adanya makna dan pesan di dalam film yang dibuatnya ini, maka tidak membuat waktu penontonnya terbuang sia-sia begitu saja.
"Karena kita disuruh nonton film (misalnya) dua, tiga jam, waktu kita diambil, kalau kita gak ngasih apa-apa ya dzalim dong ke orang," tuturnya.
Di sisi lain film yang dibuat dan dibintanginya ini, ada secuil kisah yang relate dengan kehidupan percintaan pribadinya. Di mana kerap jatuh hati kepada seseorang, namun akhirnya tidak berjodoh.
Selain itu, adik dari Zikri Daulay ini juga melihat realitas di masyarakat. Tak sedikit anak-anak muda yang menjalin percintaan, akan tetapi harus putus karena takdir mengatakan mereka tidak berjodoh dengan pasangannya.
"Kan jadi sutradara itu harus di punya rasa. Gue sih sebenarnya udah lupa rasanya, tapi coba inget-inget dan flashback lagi momen itu. Karena banyak yang punya hubungan tapi gak jodoh, ini relate," katanya.