"Nah yang deg-degan adalah di hari ketiga. Karena kalau paracetamolnya habis dan naik lagi panasnya, artinya kritisnya belum berhenti. Di depan kamar gue tuh ada orang yang kritis dua bulan," jelasnya.
Mengetahui hal tersebut, Deddy pun cemas akan suhu tubuhnya. Setiap jam dia bolak-balik mengecek suhu tubuhnya.
"Jadi begitu gue tiga hari itu, gue ngeliatin jam karena gue tau efek paracetamolnya habis jam enam. Jam tujuh panas enggak, jam delapan panas enggak, gue liat jam, gue cek. Sampai pagi gue enggal tidur cuman ngeliatin panas," sambungnya.
Hingga pagi pun datang, akhirnya dokter memeriksa suhu tubuh dan keadaan Deddy dan menyatakan bahwa Deddy sudah melewati masa kritisnya. Setelah mengetahui kabar tersebut, dia benar-benar merasa lega.
(nit)