KARAWANG - Ibu Ustadz Solmed, Salmah Lubis sudah 2 tahun mengidap gagal ginjal sebelum meninggal dunia. Selama kurun waktu tersebut, Salmah menjalani pengobatan cuci darah.
"Emak saya ini sudah hampir 2 tahun cuci darah. Seminggu dua kali," ujar Ustadz Solmed usai pemakaman sang ibu di Al Azhar Memorial Garden, Karawang, Jawa Barat.
Namun sejak terpapar COVID-19 sekira sepekan lalu, ibu Ustadz Solmed ditolak untuk menjalani cuci darah.
"Mungkin karena terlalu sering bersentuhan dengan rumah sakit, akhirnya terdeteksi kalau emak kena COVID-19. Karena kena COVID-19, rumah sakit enggak terima untuk cuci darah," papar Ustadz Solmed.
Baca Juga:
- Kabar Duka, Ibu Ustadz Solmed Meninggal Dunia
- Sempat Bangkrut, Intip 4 Potret Rumah Mewah Ustadz Solmed
Penolakan terhadap ibunya untuk cuci darah sempat membuat Ustadz Solmed bingung.
"Kan cuci darah itu seperti kebutuhan untuk orang yang gagal ginjal. Kalau tidak, darahnya bercampur dengan racun, jadi kotor," kisahnya.
Beruntung, Ustadz Solmed mendapat rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk membawa sang ibu ke RSUD Cengkareng. Sayang, penolakan cuci darah serta paparan COVID-19 terlanjur memperparah kondisi ginjal ibu Ustadz Solmed.