Ungkap Kunci Sukses, Reza Arap: Gue Enggak Mau Mati Susah
JAKARTA - Reza Oktovian atau yang dikenal Reza Arap blak-blakan terkait kunci sukses dalam hidupnya. Hal tersebut diungkapkan olehnya kala menjawab pertanyaan Daniel Mananta di kanal Daniel Mananta Network.
Awalnya Daniel penasaran bagaimana akhirnya Reza mampu sukses seperti sekarang meskipun lahir dari keluarga brokenhome. Pasalnya menurut Daniel tak jarang juga orang-orang kerap menyalahkan kondisinya sebagai brokenhome atas kegagalan yang dialami.
Daniel menilai kesusksesan Reza dapat menjadi motivasi bagi mereka yang merasa gagal lahir di keluarga brokenhome. Untuk diketahui, Reza ditinggal pergi oleh ayahnya sejak kecil, dia kemudian dibesarkan oleh ibunya seorang diri.
Baca juga:
Bongkar Asal-Usul Nama, Reza Arap: Itu dari Teman Warnet, Rasis
Usai Nikah, Reza Arap dan Wendy Walters Bicara soal Niat Adopsi Anak
"Gimana sih, apa sih mindset lu sampai bisa sampai sekarang ini. Karena gue lihat juga banyak orang brokenhome yang justru mereka jadi orang gagal dan mereka menyalahkan kondisi hidup mereka," tanya Daniel seperti dikutip MNC Portal Indonesia, Selasa (4/5/2021).
Reza pun awalnya sempat bingung menjawab pertanyaan tersebut. Namun dirinya mengaku hanya ingin memperbaiki hidupnya. Terlebih dirinya tak ingin anaknya kelak berada dalam kondisi yang susah seperti yang pernah dialaminya.
"Apa ya, sebenernya sederhana saja sih, hidup gue susah dan gue enggak mau mati susah. Itu saja sih," jawabnya.
Kemudian dia menambahkan, "Sama dari gue kecil gue udah punya mindsert gue lihat orang nih sebenarnya enggak ada yang salah sama mereka, keluarga bahagia, tapi bawa anaknya pakai motor. Gue cuma enggak mau aja nanti anak gue kayak gitu. Gue enggak mau anak gue punya resiko, naik motor tapi masih bayi atau apa, gue mau lebih baik dari itu."
Tak hanya itu, Reza juga mengaku kerap beranggapan dirinya bisa menjadi sesuatu yang lebih. Hal tersebut juga ditanamkan olehnya kala melihat orang-orang yang lebih hebat darinya. Seperti halnya, ketika melihat Daniel, Reza merasa suatu saat dia bisa lebih dari sang presenter.
