Namun Bisma tak bisa mewujudkan keinginan sang ayah untuk menjadi tentara. Akan tetapi lewat film ini, Bisma sedikit banyak bisa membahagiakan sang ayah.
"Saat itu saya meminta izin untuk membahagiakan papah mamah dengan cara lain, dan diizinkan. Akhirnya lewat film Kadet 1947 ini saya bisa mewujudkan cita-cita papah melihat anaknya sebagai seorang angkatan udara," lanjut Bisma.
Selain alasan personal tersebut, konsep film yang dihadirkan dan keseriusan produksi menjadi pertimbangan Bisma terlibat dalam film Kadet 1947. Untuk maksimal memerankan karakter Sutardjo Sigit, Bisma pun banyak melakukan observasi.
"Saya mencoba melihat sosok Sigit dari berbagai sisi, dia yang sebagai kadet seperti apa, dia sebagai pemimpin seperti apa, sahabat seperti apa, kekasih seperti apa. Dari situ bisa lebih berempati dan memahami motivasinya Sigit melakukan ini dan itu Saya juga banyak diskusi dengan para anggota TNI AU yang jadi pendamping sekaligus referensi untuk film ini, bagaimana sih sosok kadet saat itu. Belajar cara jalan, cara bersikap, mengemudikan pesawat," jelasnya.
Kadet 1947 disutradarai Rahabi Mandra dan Aldo Swastia yang juga bertindak sebagai penulis. Film ini juga dibintangi oleh Kevin Julio sebagai Mulyono, Martino Lio sebagai Bambang Saptoadji, Omar Esteghlal sebagai Suharnoko Harbani, Wafda Saifan sebagai Sutardjo, Fajar Nugra sebagai Kaput, Chicco Kurniawan sebagai Dulrachman, Andri Mashadi sebagai Agustinus Adisucipto, Ario Bayu sebagai Soekarno, Ibnu Jamil sebagai Halim Perdana Kusuma, Mike Lucock sebagai Soerjadi Soerjadarma, Indra Pacique sebagai Soedirman, Hardi Fadhillah sebagai Kardi dan Givina sebagai Asih.
(aln)