Namun Sahrul menegaskan bahwa pengembalian dana butuh proses. Karena pihak travel biasanya sudah menyetorkan dana jamaah kepada sejumlah pihak sebelum jadwal keberangkatan.
"Sebagai penyelanggara, saya menyarankan untuk tetap dengan porsi yang sekarang. Karena seluruh penyelenggara pun sebetulnya sudah menyetorkan kepada kementerian agama, seluruh hotel, vendor termasuk pesawat. Tentu tidak bisa secara langsung uangnya kembali karena ada prosedurnya. Seluruh travel saya kira semua menjamin keamanan dana yang disetor. Inysa Allah amanah," imbuhnya.
Meski bisnisnya terdampak kebijakan pemerintah, Sahrul tetap bersyukur dan berusaha melewati masalah ini. Kini, Sahrul lebih fokus bertanggungjawab untuk menjelaskan semua hal berkaitan pembatalan pemberangkatan Haji kepada calon jamaah dan agen lain yang bermitra dengan agen travelnya.
"Ada pemberitaan ini, saya ke kantor koordinasi dengan pimpinan kantor untuk informasikan kepada jamaah secara resmi, ada surat dari saya untuk jamaah dan para agen yang sudah bermitra dengan kami," pungkasnya.
(edh)