Bahkan, ia mengungkapkan bila apa yang dialaminya ibarat seekor hamster yang berlari dalam roda yang tidak ada habisnya.
"Saya jelas pernah merasa cemas. Kecemasan saya adalah manifestasi dari perasaan depresi. Otak saya diibaratkan seperti seekor hamster yang sedang berjalan di atas roda dan itu tidak akan menemukan akhir. Saya sudah berusaha mengelolanya di sepanjang hidup saya," lanjutnya.
Rupanya, depresi yang ia alami sudah berlangsung sejak lama, bahkan ia mengungkapkan pernah melakukan terapi kala masih berusia 16 tahun.
"Saat itu saya baru berumur 23 tahun. Tak ada yang menjelaskan pada saya sebelumnya bahwa ketika kamu menyapih bayimu, hormonmu akan berubah tak karuan. Saya merasa semakin depresi, lebih hebat dibandingkan depresi yang pernah saya rasakan sebelumnya di sepanjang hidup saya. Itu sangat menakutkan," katanya.
(edh)