Di lain pihak, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) menilai, tidak terdapat unsur yang dituduhkan LAKSI terhadap iklan BTS. Pun lembaga itu tak menemukan ajakan pada orientasi seksual tertentu dari iklan itu.
“(Dalam iklan tersebut) BTS tidak mengenakan pakaian keperempuan-perempuanan. Bahkan, mereka tidak melecehkan kelompok masyarakat tertentu,” kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia, Nuning Rodiah kepada Okezone, pada Jumat (10/1/2020).
Tudingan tersebut sempat membuat ARMY (sebutan penggemar BTS) geram. Lewat Twitter, mereka mengungkapkan kebingungan apa yang menjadi dasar LAKSI melayangkan tuduhan tersebut.
“Iklan BTS dicekal sama LAKSI, karena katanya ada unsur LGBT. Di mana letak penyimpangannya? Joget biasa, baju sopan, semua wajar. Cekal tuh iklan kond*m walau ditayangkan pas malam,” kicau seorang pengguna Twitter.