Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perjalanan Warkop DKI, dari Aktivis hingga Jadi Seniman Legendaris

Rena Pangesti , Jurnalis-Sabtu, 07 Desember 2019 |11:04 WIB
Perjalanan Warkop DKI, dari Aktivis hingga Jadi Seniman Legendaris
Warkop DKI (Foto: YouTube)
A
A
A

JAKARTA – Warkop DKI menjadi grup lawak legendaris yang namanya abadi di Indonesia. Meski usianya lebih dari 40 tahun dan hanya menyisakan Indro, namun Warkop DKI masih diingat generasi masa kini.

Baca Juga: Kartun Warkop DKI Hadir Meriahkan Ultah Ke-46 Tahun

Warkop DKI

Awal terbentuk Warkop DKI bermula saat Rudy Badil, Nanu, dan Kasino yang merupakan aktivis, terlibat dalam konsolidasi jelang pergerakan mahasiswa tahun 1973.

“Aksi mereka dilihat sama programmer radio, kok lucu ya? Akhirnya diajak siaran,” kisah Indro dalam channel YouTube Lentera Indonesia.

Tahun 1974, Dono masuk sebagai personel baru. Dua tahun kemudian, Indro diajak Kasino menjadi anggota ke-5 pengisi acara di radio. Sebagai aktivis, topik dalam pembahasan acara mereka tak jauh dari situasi politik nasional Indonesia kala itu.

Warkop DKI

“Nama acaranya ‘Ngobrol di Warung Kopi’. Alasannya karena hanya di warung kopi, orang bebas ngomong sentil sana sini,” jelas Indro dalam kesempatan lain saat berbincang di gedung MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada September lalu.

Ia menambahkan, “Ini budaya Indonesia, sruput kopi sambil ngobrolin sesuatu. Syukur-syukur ada jalan keluar yang bisa terselesaikan dari pembicaraan di warung kopi.”

Indro Warkop

Imej Warung Kopi dengan jargon nyentil sana dan sini melekat di grup lawak Warkop DKI hingga akhirnya nama mereka melambung dan dilirik produser untuk bermain film.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement