Bolot menambahkan, “Sekitar umur 6 atau 7 tahun, gue main hujan-hujanan. Nenek gue bilang, ‘Kamu jangan main hujan-hujanan, nanti bolotan’. Bolotan itu artinya dakian, orang main becekan.”
Akan tetapi, arti bolot yang dimaksud sang nenek tak dipahami oleh teman-teman kecil pria kelahiran Bogor, Jawa Barat itu. Meskipun demikian, nama tersebut begitu melekat pada Bolot. “Karena teman-teman enggak mengerti apa itu bolotan, akhirnya mereka panggil gue dengan nama Bolot,” tuturnya.

Nama tersebut pun akhirnya mengiringi kehidupan Bolot. Pria yang sempat bekerja sebagai buruh kapal itu menggunakan nama tersebut saat membentuk grup lawak.
Sementara karakter Bolot yang memiliki pendengaran minim pertama kali dimainkannya dalam film Pocong Juga Pocong sekitar tahun 1987.