JAKARTA -Marsha Timoty dan Susan Bachtiar memerankan tokoh Vina dan Kris dalam film karya Mira Lesmana dan Riri Riza berjudul Bebas. Mereka diceritakan berada dalam satu kelompok bernama Geng Bebas.
Suatu ketika, Vina memiliki masalah dengan seorang anak muda laki-laki (Jefri Nichol) di sekolah putrinya, Mia (Syifa Hadju). Hal itu terjadi lantaran laki-laki tersebut kerap menindas putrinya. Vina serta sahabat-sahabatnya pun bertekad untuk memberi pelajaran pada anak tersebut.
Dalam scene geng Bebas dewasa melawan tiga orang anak SMA, Marsha Timoty dan Susan Bachtiar terlihat cukup bersemangat saat menghabisi Jefri Nichol. Bahkan Susan menyebut bahwa celana Jefri Nichol sempat sobek lantaran melakoni adegan tersebut tanpa pemeran pengganti.
"Semua kita lakukan masing-masing. Safety pasti ada, karena kan ada adegan jatuh segala macam. Tapi ya pakai trik tersendirilah. Sebelumnya memang kita sudah dapat coaching untuk berantem," ungkap Susan Bachtiar usai Press Screening film Bebas di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2019).
"Dan itu lelah juga sih untuk jadi Jefri Nichol, karena beberapa kali dia harus jatuh. Insiden celana sobek beberapa kali. Tapi sangat profesional dan dia melakukan dengan senang hati. Dia juga perfeksionis," tambah Marsha Timoty.
Saat melakoni adegan memukuli Jefri Nichol, Susan Bachtiar mengaku memiliki sedikit kekhawatiran. Ia takut jika nantinya penggemar Jefri akan membencinya dan Marsha Timoty.
"Ceritanya saya sih cuma takut saja digebukin sama fansnya Jefri Nichol. Takut dibenci saja," kata Susan sembari tertawa.
"Tapi seru sih. Kita sebenarnya sehati, karena hari itu semua ngetawain Caca (Marsha) karena dia satu-satunya yang pakai seragam SMA," sambungnya.
Sementara itu, kejadian nahas sempat terjadi dalam adegan pengeroyokan salah satu remaja SMA yang menjadi lawan bertengkar Indy Barends. Presenter 47 tahun tersebut sempat membuat hidung salah seorang remaja memar dan berdarah.
"Ada yang bikin anak orang berdarah sih. Haha. Bukan Nichol sih, tapi satu lagi temannya," ungkap Susan Bachtiar sambil melirik ke arah Indy Barends.
"Cuma hidungnya saja kok yang berdarah. Enggak sengaja. Memar," timpal Indy Barends.