JAKARTA - Aura Kasih geram dengan salah satu cuitan seorang kritikus film bernama Yan Widjaya. Pria yang diketahui merupakan seorang wartawan ini sempat mengunggah sebuah tweet yang dianggap memuat kalimat pelecehan pada istri Erick Amaral tersebut.
Baca Juga: Intip 5 Foto Hot Mom Aura Kasih, Masih Seksi setelah Melahirkan
Melalui akun Twitter dengan id @yan_widjaya, pria tersebut nampak menuliskan alasan Aura Kasih rehat bermain film. Tak hanya itu, ia juga turut menyertakan foto ibu satu anak tersebut.

"Punya baby, Aura Kasih juga dikaruniai 2 pabrik susu, jadi harap maklum untuk sementara rehat main film dulu...," tulis Yan Widjaya, pada akun Twitternya.
Mendapati tulisan tersebut, Aura nampak marah dan menanyakan kontak dari kritikus film tersebut. Wanita 32 tahun ini bahkan ingin memenjarakan sosok Yan Widjaya.
"Ada yang tau kontak orang ini? ngaku nya kritikus film...mulut sampah! Gw penjarain baru tau lo! Udah tua mulut sampah," tulis Aura Kasih usai melihat cuitan dari Yan Widjaya.
Mengetahui Tweetnya terdengar hingga ke telinga Aura Kasih, Yan Widjaya pun langsung meminta maaf melalui akun Twitter pribadinya. Bahkan ia pun langsung menghapus tweetnya.
"Mohon maaf pada Aura Kasih. Atas desakan banyak pembaca yang menuduh joke pabrik susu tidak santun, maka tweet tersebut aku delete," tulis Yan.

Meski begitu, Aura Kasih sudah terlanjur sakit hati dan tak terima dengan cuitan Yan Widjaya. Lewat unggahan di Instagram Storiesnya, Aura membuat tulisan panjang dan merasa dilecehkan sebagai seorang pejuang ASI.
"Ada namanya Yan Widjaya katanya dia seorang kritikus film, senior, novelist juga! Tapi tidak punya edukasi! Dia sudah melecehkan saya sebagai seorang ibu pejuang ASI.... Kalian sebagai wanita, sebagai ibu yg sedang menyusui dilecehkan dengan kata-kata yang tidak sopan... Apa yang akan kalian lakukan?? laki-laki harus santun kepada perempuan. Kalian lahir darimana? Setetes air susu ibu itu yang membuat kalian hidup...," papar Aura Kasih.
Baca Juga: Dihujat Netizen Karena Belahan Dada, Vanessa Angel: Aku Limited Edition
"Atas nama seorang ibu, pejuang ASI dan mewakili banyak perempuan di Indonesia, menghimbau bapak untuk bisa menahan mata, jiwa, dan akhlak dalam bertutur di sosial media. Anda orang pintar membolakbalikkan kata, tapi vibrasi niat anda terasa di kami semua sebagai pelecehan terhadap kaum perempuan, tidak hanya saya," tegasnya.