"Jadi spectator penontonnya itu dari berbagai negara, dari orang lokal sendiri, itu mereka bener-bener support dan mereka bener-bener ngasih jalan dan mereka bener-bener enggak mencaci maki orang yang lari. Kalau di sini itu beda, beda banget," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa Jakarta sendiri belum bisa disebut ramah untuk para pelari maraton. Selain tak mendapatkan dukungan dari masyarakat, cuaca dan polusipun bisa dikatakan kurang mendukung untuk diadakannya event maraton.
"Belum (ramah untuk maraton). Satu polusi karena kita lari samma motor smma mobil, dua, di Gatot Subroto itu enggak pernah bisa ditutup, dan masih ada bajay, enggak bisa," ucapnya.
"Lalu di negara luar mungkin humiditynya kan lebih (rendah) dibanding kita, panasnya juga beda. Mereka meskipun panas tapi masih ada angin dan enggak terlalu lembab, larinya juga enak, waktu kita juga bisa lebih baik di sana," tukas Susan Bachtiar.
(aln)