“Pernah pacaran sudah bertahun-tahun, bilang cinta tapi akhirnya putus karena dia selingkuh dan menikah. Itu seperti saya jadi korban janji manisnya dia. Untungnya lagu ini musiknya dangdut, jadi terhibur kalau mendengarnya enggak sedih lagi,” kisah salah satu kru Guyon Waton yang enggan disebut namanya.
Namun jangan juga merasa bersedih dengan lirik bahasa Jawa, meski mengusung bahasa daerah, bukan berati lagu tersebut hanya diciptakan untuk mereka yang mengerti bahasa Jawa.
Sebagai Road Manager Guyon Waton, Ardhi Prasetyo mengatakan jika band mereka menambahkan terjemahan ke bahasa Indonesia dan Inggris di lagu yang rilis di YouTube.
“Ini jadi salah satu cara kami untuk menyosialisasikan lagu bahasa Jawa kepada masyarakat. Alhamdulillah bisa dibilang berhasil, karena penontonnya banyak yang suka,” kata Ardhi.
(sus)