Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wafat di Rusia, Kisah Utuy Tatang Sontani Nyaris Terlupakan

Rena Pangesti , Jurnalis-Minggu, 07 Oktober 2018 |22:30 WIB
Wafat di Rusia, Kisah Utuy Tatang Sontani Nyaris Terlupakan
Utuy Tatang Sontani. (Foto: BBC Indonesia)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia tentu bangga memiliki sastrawan hebat seperi Sapardi Djoko Damono, Chairul Anwar, WS Rendra, hingga Pramoedya Ananta Toer. Namun, kenalkah Anda dengan sosok Utuy Tatang Sontani?

Mungkin namanya sedikit tak awam di telinga. Namun pada era ‘50-an, mendiang Pram menjulukinya sebagai Dramaturgi terbesar Tanah Air. Karya tulisnya berupa buku hingga drama yang dirilis sepanjang 1948-1964, cukup populer di masanya.

View this post on Instagram

Makam Utuy Tatang Sontani sekarang. Cerita saya pendek dan sederhana. 1. Sejak masa remaja saya tertarik terhadap bahasa Melayu dan Indonesia. 2. Beberapa tahun yang berlalu saya mengetahui tentang kursus Bahasa Indonesia di KBRI. Dan disana saya mengetahui tentang program Darmasiswa. 3. Saya beruntung mendapat beasiswa dari program tersebut untuk belajar di Indonesia dan saya beruntung diterima di UNPAD di kota Bandung. 4. Setelah kembali ke Rusia saya menjadi lebih dekat sama orang Indonesia yg tinggal di Rusia. Namun sayangnya saya jarang bisa datang ke KBRI sekarang. 5. Mungkin satu atau dua bulan yang berlalu teman saya, Kang Amril, menulis bahwa dia mau mencari makam Utuy Tatang Sontani karena beliau lahir di Cianjur juga. Saya teringat bahwa saya sudah membaca bahwa Tatang Sontani mati dan berkubur di Moskwa. Namun saya gk mau memberikan sesuatu janji yg palsu. 6. Kemarin saya tiba-tiba ingin mencari makam Penulis sendiri dan pergi ke pekuburan Mitino. Untungnya tempat makamnya mudah dicari. Ketika saya melihat makam tersebut saya bingung apa yg bisa saya lakukan karena saya bukan Muslim dan kurang tahu adat Sunda tentang ziarah. Tetapi saya punya teman2! Mereka selalu suka menolong dan menjelaskan. 7. Pada hari Selasa yg depan ini orang Rusia akan berziarah secara adat-istiadat yg lama. Dan saya memutuskan sedikit berusaha untuk Bapak Tatang Sontani karena saya suka karya-karya beliau. 8. Saya gk bisa membuat banyak, tetapi saya yakin, bahwa segera orang Indonesia akan datang ke tempat itu dan membuat semua yang penting dan diperlukan. . Maaf ya kalau ada banyak salah di dalam tulisan saya. . . . #ziarah #sastra #makam #Sontani #Jabar #Bandung #Cianjur #Sunda #Moskwa #KBRI #darmasiswa #unpad #bipa #ilmubudaya

A post shared by Ramil Serin (@pavelserin) on

Baca juga: Duka Lyn dan Highlight untuk Korban Gempa dan Tsunami di Palu

Buku Orang - Orang Sial: Sekumpulan Cerita Tahun 1948-1950 (1951) dan Si Sapar: Sebuah Novelette tentang Kehidupan Penarik Betjak di Djakarta (1964) merupakan beberapa karya tulis populernya. Sementara kisah drama karyanya bisa dilihat dari pagelaran Awal dan Mira: Dalam Satu Babak (1948), Di Langit Ada Bintang (1955), serta Manusia Kota: Empat Buah Drama (1961).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement