SEOUL â Belum lama ini, salah seorang aktris Korea, yakni Jung Yu Mi mendapat kritikan dari warganet Korea lantaran dirinya akan bermain peran dalam sebuah film yang diadaptasi dari novel Kim Ji Young, Born in 1982. Novel karya Jo Nam Joo itu memiliki cerita yang berfokus pada kesetaraan gender.
Kritikan ini terkait lakonnya dalam film feminis. Dan ternyata, bukan hanya Jung Yu Mi, kejadian seperti ini pernah menimpa 3 idol K-Pop yang dirasa menyebarkan dan mendukung feminis. Dari berbagai sumber, Okezone menghimpun 3 idol yang tuai kritikan terkait isu feminis.
1. Naeun âApinkâ

Personel grup Apink yang satu ini pernah tuai kritikan dari hal yang sepele, yakni dari sebuah phone case bertuliskan âGirls Can Do Anythingâ yang ia pegang. Hal ini lantas dianggap sebagai bentuk feminis yang dilakukan oleh Naeun dan dirasa âmerendahkanâ pria.
âFeminisme adalah hal yang sensitif di Korea. Jangan sebarkan itu dengan mudahnya di media sosial mu yang penuh pengaruh itu,â tulis seorang warganet saat itu.
Permasalahan ini menyebar luas dan menjadi perbincangan hangat di Korea, hingga pada akhirnya Plan A Entertainment, selaku agensi yang menaungi Naeun, memilih untuk buka suara.
âPhone case itu merupakan slogan dari brand yang diiklankan (oleh Naeun). Son Naeun hanya mengunggah foto itu untuk berkomunikasi dengan para penggemarnya. Dia juga terkejut atas kontroversi itu karena bukan itu maksud tujuan utamanya. Jadi dia memutuskan untuk menghapus foto itu,â jelas Plan A Entertainment.
Namun, setelah itu, tagar âGirls Can Do Anythingâ menjadi trending di Korea sebagai bentuk dukungan kepada Naeun.
2. Irene âRed Velvetâ

Permasalahn feminis ini juga pernah menimpa leader grup Red Velvet, Irene. Saat itu Irene menceritakan kepada penggemarnya dalam acara fansign bahwa dirinya telah membaca novel Kim Ji Young, Born in 1982.
Hal ini membuat banyak penggemar pria Irene dan grup Red Velvet menghujat perempuan 27 tahun itu. Bahkan, beberapa penggemar kedapatan membakar foto Irene dan mengunggahnya di media sosial.
Beberapa penggemar mengatakan hal-hal yang tidak baik pada Irene serta mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apa-apa terkait permasalahan sosial.
âAku menemukan dari mana ini dimulai (seorang penggemar mengunggah foto Sooyoung SNSD yang berbicara tentang Kim Ji Young di kehidupan nyatanya). Feminisme memiliki karakteristik propaganda. Ini harus segera dihentikan,â tulis salah seorang warganet Korea.
3. Suzy

Permasalahan menghampiri Suzy ketika dirinya menyuarakan tentang permasalahan Yang Ye Won, seorang Youtuber yang terkena pelecehan seksual saat photoshoot. Dirinya terlihat ikut andil dalam petisi untuk Blue House demi penyelesaian masalah itu secara adil.
Melalui Instagram pribadinya, saat itu Suzy menuliskan bagaimana dirinya ingin memberikan sedikit jalan keluar atas kejadian itu dengan kekuatan yang ia miliki sebagai seorang aktris.
âAku tidak ingin ini diabaikan. Aku ingin semakin banyak orang yang tertarik dalam permasalahan ini dan memberi perhatian akan hal itu, jadi permasalahan ini bisa diselesaikan dengan cara yang benar.â
âIni bukan tentang korbannya yang seorang wanita. Ini bukan tentang feminisme. Ini tentang satu orang ke orang lainnya, dan mengambil peran atas hal itu. Aku mungkin terlihat terburu-buru, tapi ini masalah kemanusiaan,â jelas Suzy, pada 18 Mei 2018 lalu.
Ternyata, permasalahan Yang Ye Won sendiri masih simpang siur, di mana studio foto yang disebut oleh Yang Ye Won diketahui tak bersalah dan tidak ada kaitannya. Hal itu membuat pemilik studio geram dengan tindakan Suzy.
Dari situlah, kritikan demi kritikan menghampiri Suzy. Dirinya dianggap telah terburu-buru untuk âmenyebarkanâ feminisme. Demikian seperti diberitakan Koreaboo.