Maudy Ayunda Akhirnya Buka-bukaan soal Asmara dan Patah Hati
JAKARTA - Meski merasa menjadi salah satu orang yang tertutup atau introvert, kini penyanyi sekaligus aktris Maudy Ayunda menemukan media yang cocok baginya untuk menuangkan pemikiran, dan berbagai macam hal.
Buku menjadi salah satu media yang dianggap pemain film Perahu Kertas tersebut untuk berbagi berbagai macam hal-hal yang menyangkut mengenai dirinya sendiri, seperti perjalanan karir, memaknai hidup sampai cerita cinta.
"Mungkin karena benar juga, aku orangnya introvert soalnya. Jadi kayak aku di medsos juga bukan yang kayak cerita-cerita terus gitu. Jadi kalau ngepost juga sekali-sekali," ujar Maudy Ayunda saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin (30/4/2018).
"Jadi aku ngerasa ini medium yang aku merasa lebih nyaman, karena aku orgnya introvert. Enggak terlalu oversharing juga, lebih senang sendiri. Lebih nyaman untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran lewat seni, buku atau tulisan," tambahnya.
BACA JUGA: Via Vallen Tutupi Headphone dengan Tissue, Netizen: Ngetop Baru Seumur Jagung Sombong
BACA JUGA: Foto Mesra Anya Geraldine & Bio One Beredar, Okky Raditya Curhat di Insta Stories
Berbagai macam pemikiran tentang segala sesuatu yang membuatnya galau dituangkan dalam buku yang berjudul Dear Tomorrow. Meski telah meraih kesuksesan, sebelumnya Maudy Ayunda kerap merasa galau dalam mencari jati diri, mengejar mimpi, dan galau karena patah hati.
"Ada banyak galaunya. Karena memang banyak pemikiran yang sebenarnya intinya galau. Maksudnya galau mencari jati diri, galau dalam proses mengejar mimpi, galau dalam gimana dengan patah hati dan menurut aku kegalauan itu kan sesuatu yang normal dalam kehidupan manusia makanya ya pengin aku share," papar Maudy Ayunda.
Kendati demikian, wanita berusia 23 tahun ini tidak banyak menuliskan mengenai kisah asmaranya dengan sang kekasih. Pembahasan mengenai personal dimaksudkannya sebagai pemikiran dari dirinya sendiri.
"Karena ini personalnya personal dari sisi aku. Jadi enggak terlalu banyak kayak aku dan dia, aku dan orangtua aku, atau aku sama apa gitu. Ini kayak dalam personal kepala aku sendiri aja. Jadi lebih ke proses aku mengejar mimpi dan proses mencari passion dan jati diri. Cinta dibahas juga, tapi enggak dibahas secara spesifik," tutupnya.
(ade)
