LOS ANGELES – Saat kita mendengar kata kiamat, tentu yang ada di dalam benak kita adalah kehancuran dahsyat yang mengakibatkan berakhirnya kehidupan di muka bumi. Sejumlah prediksi kedatangan kiamat pun seringkali bermunculan dan menarik perhatian khalayak ramai. Salah satunya adalah prediksi kiamat yang dikeluarkan oleh pelukis legendaris dunia, Leonardo da Vinci.
Seorang peneliti Vatikan, Sabrina Sforza Galitzia mengatakan, kode rahasia yang menunjukkan prediksi kapan kiamat akan terjadi tertuang melalui mahakarya lukisan da Vinci yang berjudul ‘The Last Supper’ atau ‘Perjamuan Terakhir’.
(Baca Juga: Dinilai Pernikahan Terlarang, Jennifer Dunn dan Faisal Haris Siap Dipolisikan)
(Baca Juga: Ingin Nikahi Bule, Randy Pangalila Dapat Syarat dari Orangtua)
Dalam lukisan tersebut, tampak jendela berbentuk separuh elips di atas pintu tengah, letaknya persis di belakang sosok Yesus. Menurut Sabrina, lukisan tersebut mengandung teka-teki matematika dan astrologi yang sudah dipecahkan.
Da Vinci meramalkan akhir dari kehidupan di bumi akan terjadi pada 21 Maret 4006. Kiamat yang diramalkan tersebut akan diawali dengan bencana banjir global dan baru akan berakhir beberapa bulan setelahnya, tepatnya pada 1 November di tahun yang sama sebagai akhir dari kehidupan di bumi.
“Sejumlah dokumen menunjukkan bahwa ia (da Vinci) mempercayai bahwa bencana itu menjadi tanda awal yang baru bagi kemanusiaan. Ini adalah kode da Vinci. Bukan hanya dipopulerkan oleh Dan Brow (penulis novel ‘The da Vinci Code’),” ujar Sabrina dilansir dari The Times, Jumat (27/4/2018).
Menurut Sabrina, da Vinci adalah seorang ilmuwan sekaligus orang beriman yang hidup di masa-masa yang sulit sehingga mengharuskannya menyembunyikan berbagai pesan melalui kode rahasia agar ia tak mendapatkan masalah.
“Da Vinci melihat kisah kemanusiaan sebagai sebuah yang utuh, perhitungan akhir seperti dikisahkan dalam kitab wahyu tetapi juga disampaikan oleh para ilmuwan kuno seperti Plato dan Aristoteles,” ungkap Sabrina.
Saat ini, lukisan ‘The Last Supper’ karya da Vinci yang berukuran 460 cm x 880 cm masih tersimpan rapih dan menutupi seluruh dinding di Biara Santa Masia delle Grazie di Milan, Italia. Da Vinci memulai pengerjaan lukisan tersebut pada 1495 hingga akhirnya rampung secara keseluruhan tiga tahun kemudian, tepatnya 1498 silam.
(aln)