"Kalau soal pengalaman, yang menarik ini adalah novel tahun 85 tapi isu sosial yang lagi marak di tahun 2016 sampai sekarang adalah cowok berondong sama tante. Banyak yang perempuan lebih tua lakinya jauh lebih muda," jelas Aura Kasih.
"Banyak yang mikir, kenapa ya mungkin konotasinya negatif. Di film ini diceritakan ada esensinya, enggak semua tentang materi. Kalau yang kita lihat kan di berita segala macam karena uang. Di sini dikasih tahu, kenapa sih bisa jatuh cinta tentang kisah cinta yang unik. Jadi konotasi itu akan hilang. Kita sebagai netizen yang baik akan tahu, oh ada cerita di balik itu," lanjutnya.
Sementara terkait keterlibatannya dalam Arini, Aura Kasih mengaku tak ingin melewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan beraktingnya. Selain itu, ia juga enggan menyia-nyiakan rejeki yang Tuhan berikan lewat tawaran bermain di film tersebut.
"Selama aku masih mau belajar, menurut aku ini kan rejeki. Aku masih nyanyi, alhamdulillah, tapi yang namanya kesempatan kan enggak datang tiga kali. Iya, kalau kesempatan kedua masih ada. Ketiga tuh yang jarang. Jadi, selama aku bisa kenapa enggak?," tandas wanita yang mengawali debut layar lebar di Asmara Dua Diana pada 2009.
(kem)