Kamera Hilang dan Tak Diganti Perusahaan Ekspedisi, Pihak Dea Annisa: Kan Konyol Jawabannya
Sebelumnya, pihak Dea mengklaim kamera Canon C500 yang dikirimkannya ke Malang, Jawa Timur raib diambil oknum dengan nama yang mirip penerima asli, sementara pihak DHL merasa sudah melakukan pengiriman dengan tepat sesuai prosedur. Pihak Dea menilai kerugian mereka melebihi Rp200 juta. Namun, pihak DHL dinilai mereka tidak beriktikad baik untuk turut memecahkan masalah tersebut.
“Kami berharap ada solusi yang terbaik, ya mencari kecocokan lah. Misalnya kami ada kerugian berapa, atau ada usulan berapa. Nah pada saat masuk kami sudah berharap di situ, dan ternyata apa yang kami dapatkan dari pihak tergugat tidak ada solusi, dengan alasan sudah melakukan semua prosedur dengan baik,” kata Henry.
“Nah kami heran kan, kok begitu? Kok enggak ada solusi? Kan kami kehilangan barang. Terus hakim menanyakan 'Apa tidak ada asuransi?' Dijawab sama mereka, asuransi ada, tapi tidak mau mengganti karena dianggapnya tidak ada kehilangan. Ini kan konyol sekali jawabannya,” lanjut Henry.
Rani, ibunda Dea Annisa menyatakan hal serupa, pihaknya hanya ingin kamera itu kembali. Namun karena mediasi itu gagal, pihaknya akan meneruskan ke tahap selanjutnya yang jadwalnya masih tergantung pihak tergugat. Yang jelas, Henry ingin mengusut kasus ini sampai tuntas agar tidak terjadi kasus yang serupa di jasa ekspedisi manapun.
“Ya udah kami tunggu jawaban, kan kami udah gugat nih. Kami cek apa sidang mau hari ini dilanjutkan atau minggu depan lagi,” tutup Henry.
(aln)
