"Sepuluh hari ke sana saya sudah bilang bahwa orang bule sama Indonesia beda. Kalau orang Indonesia telat dikit biasa, kalau orang bule enggak terima telat. Jadi paling tidak sepuluh menit ketemu dan budayanya on time dan segala sesuatu enggak ada pembantu harus mandiri. Aku pindahin ke dorm, di mana para pelajar semua dan dia hidup layak anak-anak kosan," kata Maia dalam tayangan Go Spot RCTI.
Asrama yang diberikan Maia untuk anaknya itu tidak memiliki fasilitas mewah sehingga El menempuh pendidikan dengan kehidupan sederhana, layaknya mahasiswa umumnya.
"Dia hidup dari nol, aku enggak memanjakan dia dengan fasilitasm seperti dulu. Soalnya aku ingin kayak anak UI yang ngekost. Jadi harus kuat dan dia harus hidup di mana saja dengan kondisi yang ada," bebernya.
(aln)