Penulis skenario film biografi Churchill itu melanjutkan, "Hefner memperkuat penaklukkan wanita di setiap hal. Ia jelas-jelas mengunci mereka. Gerbang metal besar di Playboy Mansion, jam malam setiap pukul 09.00 malam, aturan yang sangat ketat."
"Tak ada yang revolusioner tentangnya dan jelas dia bukan seorang feminis. Dia hanya memiliki cara patriarki berbeda dari puritan era 1950an," tegas Tunzelman.
Ejekan tak kalah pedas juga datang dari penulis feminis dari Harvard, Laurie Penny. "Tak yakin bagaimana perasaanmy tentang (kematian) Hugh Hefner? Buat saja donasi atas namanya ke Rape, Abuse and Incest National Network," tulis Penny di media sosialnya.
(Baca Juga: Dirawat di Rumah Sakit, Netizen Sebut Shireen Sungkar Hamil Anak Ke-3)
Aktris Ryan Simpkins menulis, "Mungkin aku hanya bodoh... tapi, bukankah Hugh Hefner adalah pembenci wanita (misogynist) terbesar? Aku hanya mendengar cerita bagaimana ia memperlakukan wanita dengan tidak benar."