“Kelinci, kelinci, di Amerika memiliki arti seksual dan aku memilihnya karena itu adalah seekor binatang yang segar, pemalu, lincah, melompat-lompat. Seksi,” ucap Hefner dalam sebuah wawancara di tahun 1967.
Hefner dan Playboy adalah dua hal yang tak terpisahkan. Hefner berhasil menciptakan merk dan perusahaan yang vulgar, remaja, eksploitatif, dan bertentangan dengan jaman. Di saat bersamaan, Playboy membawa sang founder sebagai salah satu orang berpengaruh dalam sejarah.
Kesuksesan Hefner dalam membangun brand Playboy membuatnya disejajarkan dengan Jay Gatsby, Citizen Kane dan Walt Disney. Tapi, Hefner menunjukkan dirinya sebagai sosok yang berbeda dari nama-nama tersebut.
“Aku mengubah sikap lewat seks. Orang-orang baik itu bisa hidup bersama sekarang. Aku membasmi gagasan seks pranikah. Itu memberiku kepuasan luar biasa,” ujar Hefner ketika ditanya apa kepuasan dan capaian terbesarnya.
Meski berbau pornografi dan tak umum pada masanya, Playboy langsung menarik perhatian khalayak. Pada 1960, sirkulasi majalah Playboy menjadi satu juta dan naik hingga tujuh kali lipat di 1970.