Ditanya soal Remake Film G30S/PKI, Joko Anwar: Hidup Gue Sudah Ribet
JAKARTA - Spekulasi mengenai pembuatan ulang atau remake film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI terus berlanjut. Hal itu bermula dari pernyataan Presiden Joko Widodo yang menginginkan versi baru agar bisa lebih dinikmati oleh generasi milenial.
(Baca Juga: Sidang Perceraian Semakin Dekat, Indadari Tetap Setia Berdoa untuk Caisar)
(Baca Juga: Berkedok Spider-Man, Judika Sukses Bikin Kejutan Ulang Tahun untuk Istri)
Dari sekian banyak sutradara handal di Indonesia, Joko Anwar menjadi salah satu favorit untuk mengerjakan proyek tersebut. Namun saat ditanya tentang ketertarikan mengerjakan remake Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Joko menjawab singkat.
"Hidup gue udah ribet deh," ucapnya diiringi tawa.
Sutradara film Pengabdi Setan tersebut juga tidak keberatan dengan rencana Panglima TNI Gatot Nurmayanto yang menginstruksikan anak buahnya di jajaran TNI AD untuk menggelar nobar film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
"Ya silakan. Namanya juga negara demokrasi, masa mau dilarang-larang?" kata Joko.
(Baca Juga: Akhirnya! JYJ Park Yoochun Terbukti Tak Bersalah atas Kasus Kekerasan Seksual)
(Baca Juga: VIDEO: Bahagia Banget, Acha Septriasa Pamer Momen Bercanda dengan Baby Bri)
Sutradara berkepala plontos tersebut hanya keberatan jika film G30S/PKI diputar di televisi. Baginya banyak unsur-unsur kekerasan di dalam film yang tak seharusnya ditonton oleh anak-anak.
"Kalau diputar ulang namanya film terserah asal jangan di televisi lah. Kenapa? Karena anak kecil banyak yang nonton, karena film itu mengandung unsur kekerasan yang realistis. Jadi kalau diputar di tv gampang dialses sama anak-anak di bawah umur, itu kan gak ok dong," tandasnya.
(edi)
