Mengeluarkan suara dari leher bisa menghasilkan bunyi geraman atau serak yang cocok untuk karakter monster atau tokoh menyeramkan.
"Suara kecil yang lembut, kayak suara anak kecil, sumbernya dari mulut," kata salah satu pemeran dalam pentas teater "Terdakwa".
Memperbanyak koleksi suara harus terus dilakukan meskipun ia sudah malang melintang di dubbing.
Dubber harus fleksibel dan menguasai semua suara, itu daya jualnya, kata pria yang sudah jadi dubber selama dua dekade itu.
Santos punya keinginan untuk memasukkan unsur Indonesia di setiap sulih suara. Prinsipnya adalah tidak mengikuti secara persis versi aslinya, tetapi menyesuaikannya dengan Indonesia.
"Kebanyakan dubber terbawa dengan intonasi atau tekanan asli dari video yang ia dubbing," kata pria yang juga aktif menjadi narator.
(ade)