“DOES University didirikan berdasarkan kebutuhan industri yang ada. Cenderung melihat serapannya terlebih dahulu. Kesempatan yang dibuka pertama kali adalah di bidang animasi,” ceritanya.
Hal tersebut dilakukan oleh Erix sebagai kerja nyatanya, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang ke depannya mampu memberikan dampak bagi orang-orang di sekitar.
“Kami ingin berkonstribusi nyata untuk membuat SDM-nya. Sehingga nanti sumber daya itu menjadi animator-animator yang bisa langsung kerja. Kalau pun enggak bekerja, nanti akan membuka lapangan kerja sendiri. Dari tidak bisa, menjadi mandiri dalam bekerja. Merdeka dalam berkarya,” ujar dia.
(fds)