Insan Perfilman Nasional Minta Harga Film Asing Naik

Alan Pamungkas , Jurnalis-Senin, 30 Maret 2015 |21:25 WIB

Insan perfilman nasional minta harga film asing naik (Foto: Instagram)

JAKARTA - Hari ini, masyarakat Indonesia khususnya pegiat perfilman sedang merayakan Hari Film Nasional ke-65. Di tengah usai yang sudah dewasa itu, film Indonesia masih berjibaku dengan sekelumit permasalahan.

Salah satunya adalah melawan gempuran film asing yang mendominasi bioskop-bioskop Tanah Air. Dewan Kreatif Rakyat (DKR) lewat perwakilannya, Demian Dematra (sutradara) mengatakan salah satu solusi efektif adalah menaikan harga film asing.

"Untuk melindungi film Indonesia adalah dengan menaikan harga tiket film asing. Sebab jika harga sama tentu tidak fair. Film asing yang mengeluarkan pengeluaran triliyunan melawan film Indonesia yang rata-rata mengeluarkan biaya miliaran. Ini ibarat Ferrari melawan mobil lokal. Harusnya film asing biaya tiketnya mahal dong," ungkap Demian di Pusat Kebudayaan Rusia, Jalan Diponegoro No 12, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).

Senada dengan Demian, Lily Wahid selaku Dewan Penasehat DKR, mengatakan jika barang impor seperti film asing layaknya harus lebih mahal dari barang lokal. Itu adalah rumus yang tidak bisa diubah dalam ilmu ekonomi.

"Barang impor harus lebih mahal dari barang lokal. Harusnya biaya bea cukainya ditambah. Ini bisa melindungi film nasional," sambung Lili.

Untuk itu, DKR sedang mengerahkan dukungan dimana kegelisahan ini bisa didengar oleh pemerintah. Mereka berharap lewat delapan point yang disampaikan kepada pemerintah, perfilman Indonesia akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

(edi)