JAKARTA - Jakarta International Film Festival (JiFFest) 2010 terancam ditunda penyelenggaraannya menjadi tahun depan. Dana menjadi kendala utama. Dari total biaya Rp2 miliar, baru terkumpul setengahnya.
JiFFest 2010 yang memasuki tahun ke-12 dijadwalkan akan digelar pada 27 November - 3 Desember. Namun, kendala dana mengancam kelangsungan acara tahunan ini.
"Kita mengalami krisis signifikan. Budget kita Rp2 miliar. Itu sudah sangat dimininalisir. Sementara dana baru terkumpul setengah. Kalau memang tidak terkumpul, dengan berat hati harus menunda hingga tahun depan," keluh Pendiri JiFFest, Shanty Harmyn, yang ditemui di Gedung Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (14/10/2010).
Selama 11 tahun terakhir, JiFFest bisa diselenggarakan dengan adanya bantuan sponsor baik di dalam maupun luar negeri, serta masyarakat yang loyal. Sementara, uluran tangan pemerintah sangat minim.
"Kita tidak mau menyerah meyakinkan pemerintah bahwa ini memang harus ada partisipasi dari mereka. Mau tidak mau pemerintah seharusnya investasi di sini. Kita harus melihat ketika JiFFest atapun festival lainnya yang masuk agenda kultural seharusnya juga menjadi agenda pemerintah," jelasnya.
Shanty memaparkan, idealnya pendanaan acara sejenis adalah sekira Rp4-5 miliar. "Itu untuk yang amat sangat baik. Idealnya pendanaan 30 persen dari pemerintah pusat, 30 persen dari Pemda, sisanya swasta," urainya.
Lantaran semakin mendekati hari H, dana yang terkumpul masih jauh panggang dari api, terpaksa Shanty dan timnya meminta uluran dana dari masyarakat.
"Kami mengajak Anda untuk bisa membantu kami. Kami menerima sumbangan berapa pun itu. Kami mengundang partisipasi publik untuk festival ini," pintanya.
Kemungkinan paling pahit jika sampai dana tidak terkumpul, JiFFest 2010 tetap akan diselenggarakan tapi dengan skala lebih kecil. Atau bisa juga dengan cara menaikkan tarif tiket.
(ang)