JAKARTA- Apoy mengungkapkan sukses band Wali yang dibidaninya karena melebur musik asal Minang ke dalam lagu-lagu mereka.
Ide mencampurkan warna musik asal minang berawal dari perbincangan Apoy dengan dosennya di UIN (Universitas Islam Negeri-Syarief Hidayatullah) bernama Taufik Adam, yang juga lulusan sekolah seni STSI-Padang Panjang, Sumatera Barat.
"Kalo di UIN banyak komunitas teater, banyak komunitas musik juga, kebetulan di kampus ada dosen Pak Taufik Adam lulusan STSI, dia fokus sama musik etnik, banyak ngajarin saya pakai nada-nada Minang, makanya kan Wali lebih banyak nada Minangnya dan kayaknya kan belum kental dibawakan oleh band lain. Kita berpikir kenapa kita gak mengawali musik Minang aja, gak jelek kok, itu musik asli Indonesia," tutur Apoy saat berbincang dengan okezone, Rabu (29/9/2010).
Wali yang awalnya ditolak oleh Nagaswara, dengan meramu kembali musik Wali dengan karakter lain yang lebih etnik, akhirnya Wali dapat diterima dan langsung dibawa ke studio rekaman saat itu juga di tahun 2008.
"Awalnya Aji (road manajer Wali) kenalin Wali ke Pak Sujana (Positive Art), kita masih pake musik yang awal, tapi saat itu gak disetujuin. Ya sudah akhirnya pakai konsep musik yang kayak sekarang ini, diterimalah sama Pak Sujana, Pak Sujana forward ke Pak Rahayu (Nagaswara) dan alhamdulillah-nya minggu depannya kita sign kontrak," kenangnya.
(uky)