JAKARTA - Pance F Pondaag telah meninggal dunia, Kamis, 3 Juni 2010. Saat Pance meninggal, istri tidak di sisinya karena sedang membuatkan jus.
"Saya sangat terkejut dan sangat menyesal karena tidak dapat mendampingi saat sakaratul maut. Karena saat itu saya lagi buatkan jus. Memang saya terbiasa buatkan jus apa saja karena semua buah dia suka," ungkap istri Pance, Jaty Lisal, di Rumah Duka Atma Jaya, Jalan Pluit Raya, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/6/2010).
Jaty dan Pance berkenalan pada 1983 di Makassar. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk kemudian memantapkan hati naik ke pelaminan. "Pada tanggal 3 bulan 3 tahun 1985 kami menikah dan dia meninggalkan saya dan anak-anak pun bertepatan tanggal 3 bulan 6 tahun 2010," kata Jaty.
Sebelum meninggal, sekira sebulan sebelumnya kondisi kesehatan Pance memburuk. Apalagi dia memang sudah terserang sakit stroke sejak sembilan tahun lalu.
"Selama satu bulan terakhir, saya selalu menemani hingga beliau menghembuskan nafas terakhir. Itu tidak biasa saya lupakan," jelasnya.
Sejak sakit stroke, Pance jarang beraktivitas di luar rumah. Sehari-hari kegiatan pencetak hits era 80-an itu hanya bermain keyboard dan olahraga.
Di mata Jaty, pencipta lagu yang mengantar kesuksesan Dian Piesesha itu merupakan sosok pria yang rendah hati. "Dia orang yang sangat low profile dan setia kawan. Dia sangat peduli dengan kawan-kawan sesama musisi," kenangnya.
(ang)