Bait ini menyoroti terbatasnya kesempatan akibat warna kulit dan stereotip yang mengaitkan warga kulit hitam dengan lingkungan miskin dan pengangguran atau kriminalitas.
Dalam lagu Alright (2015), Lamar mengarahkan kritiknya langsung kepada kekerasan oleh aparat yang dialami oleh orang berkulit hitam:
“And we hate po-po
Wanna kill us dead in the street for sure.”
Melansir dari Complex, lagu ini menjadi simbol perlawanan komunitas kulit hitam terhadap kekerasan polisi dan kerap terdengar dalam aksi protes gerakan #BlackLivesMatter.
Fenomena yang disorot Lamar sejalan dengan data penelitian. Menurut University of Illinois Chicago Law Enforcement Epidemiology Project (2022), setiap tahun sekitar 250.000 warga sipil cedera akibat tindakan aparat, termasuk 75.000 yang dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 600 meninggal.
Dari seluruh warga yang mengalami ancaman atau penggunaan kekerasan oleh polisi, 15 persen berujung pada cedera.
Data Mapping Police Violence (2023) menunjukkan warga kulit hitam 2,8 hingga 3 kali lebih mungkin tewas akibat polisi dibanding warga kulit putih.
Laporan The Sentencing Project (2022) juga mengungkap perbedaan perlakuan dalam pemeriksaan lalu lintas: pengemudi kulit hitam digeledah sebesar 6,2 persen, Latin 9,2 persen, sementara pengemudi kulit putih hanya 3,6 persen.
(kha)