Pasalnya, ada utang miliaran rupiah, utang vendor, hingga kewajiban gaji pegawai dan BPJS yang belum dibayarkan. Belum lagi masalah infrastruktur PFN, termasuk gedung dan peralatan, yang tak memadai.
Selama ini, menurut Ifan Seventeen, PFN bertahan hidup dengan menyewakan ruangan-ruangan yang ada di gedungnya. Sebagian disewakan menjadi kafe, kantor lembaga bantuan hukum, hingga travel umrah.
Ifan Seventeen kemudian meminta masyarakat untuk mendoakan yang terbaik untuk PFN. Agar perusahaan tersebut bisa bangkit dan melahirkan karya-karya luar biasa dalam industri perfilman Tanah Air.*
(SIS)