JAKARTA - Deretan poster film Indonesia tuai kontroversi sebelum penayangannya. Film-film ini diprotes karena penggunaan gambar yang tak senonoh hingga penggunaan judul yang berpotensi melecehkan agama Islam.
Poster film Indonesia yang menuai kontroversi versi Okezone:
Film Thaghut -sebelumnya Kiblat- sempat menuai protes MUI dan warganet karena dinilai menggunakan simbol agama untuk menakut-nakuti masyarakat. Hal ini setelah Leo Pictures merilis poster film tersebut yang memperlihatkan seorang perempuan salat dalam posisi rukuk atau membungkuk.
Namun jika diperhatikan dengan detail, rukuk perempuan itu menghadap ke atas sehingga terlihat seperti sedang kayang. Setelah ramai diprotes, Leo Pictures pun mengganti poster film tersebut sebelum menayangkannya pada 29 Agustus 2024.
Poster film Indonesia tuai kontroversi berikutnya adalah film Pabrik Gula. Poster film yang siap tayang pada Lebaran 2025, sempat ramai diprotes karena menampilkan adegan di mana perempuan mengenakan bra dan celana dalam merah duduk di atas tubuh seorang laki-laki.
Di sekitar mereka, ada beberapa orang yang menyaksikan adegan itu. Setelah ramai diprotes, MD Pictures pun mengubah poster tersebut. Setidaknya, ada dua poster yang dirilis pascaprotes tersebut. Pertama, adegan di mana empat pria memanggul tandu yang berisi dua orang.
Pada Oktober 2013, poster film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sempat diprotes keras Grup Umat Islam Sumatera Barat Bersatu Tolak Investasi Bermuatan Misi Pemurtadan di Facebook. Mereka menilai, poster tersebut tak sesuai dengan adat Minang.
Mereka kemudian menyoroti keberadaan Pevita Pearce yang mengenakan dress tanpa lengan pada poster film tersebut. Pilihan outfit tersebut, menurut grup tersebut, jauh dari kesan perempuan Minang sesungguhnya yang lekat dengan adab dan sopan santun.
Poster film Indonesia tuai kontroversi selanjutnya adalah La Tahzan. Film arahan Hanung Bramantyo yang dijadwalkan tayang pada 28 Mei 2025 ini sempat menarik perhatian pendakwah Hilmi Firdausi alias Gus Hilmi.
Dalam cuitannya di X, Hilmi mengungkapkan, poster film Laa Tahzan berpotensi melecehkan agama Islam. Pasalnya, kata pada judul tersebut ada dalam Alquran QS At Taubah ayat 40. “Sehingga, sangat tidak pantas kata tersebut dipakai untuk judul film dengan poster berilustrasikan perselingkuhan,” ujarnya pada 22 Februari 2025.
Terakhir, ada film Pasutri Gaje yang sempat dikritik keras oleh warganet karena posternya yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), pada akhir 20 Juni 2023. Keberadaan poster itu dinilai penggemar webtoon Pasutri Gaje tak sesuai dengan jalan ceritanya.
Terkait protes tersebut, Falcon Pictures pun buka suara. Mereka menegaskan, poster AI yang telah beredar bukan poster resmi yang mereka rilis. Rumah produksi itu menegaskan, proses syuting film arahan Fajar Bustomi itu baru dimulai pada 23 Juni 2023.
Demikian 5 poster film Indonesia yang tuai kontroversi versi Okezone.*
(SIS)