Dijabarkan Ade Ary bahwa 2.000 personel gabungan tersebut terdiri dari Satgasda sebanyak 1.628 personil, Satgasres 160 personil, BKO dari TNI dan Pemda DK Jakarta sebanyak 212 personil.
“Untuk rekayasa lalu lintas bersifat situasional melihat eskalasi di lapangan,” ucap Ade Ary.*
(aln)