Demi terlihat menguasai senjata layaknya seorang anggota Badan Intelijen dan agen rahasia sungguhan, Ganindra Bimo dan senjata bak dua sejoli yang tak bisa terpisahkan.
Bimo bahkan sampai membawa senjata untuk tidur di sampingnya demi mengakrabkan diri dengan senjata yang akan selalu bersamanya selama proses syuting berlangsung.
"Walaupun ketika syuting kita pakai amunisi hampa ya tetap ada percikan apinya tapi gimana caranya supaya kita benar-benar menguasai senjata dan bisa dibilang itu pasangan hidup pertama kalau pegang senjata, jadi kayak istri pertama kalau buat saya. Jadi tidur tuh harus dibawa, kemana-mana harus dibawa,"jelasnya.
Ganindra Bimo juga terbantu untuk membangun mentalnya sebagai seorang anggota Badan Intelijen dan agen rahasia lantaran perlakuan selama di bootcamp layaknya seorang prajurit yang ditempa secara fisik maupun mental. Kehidupan selama di bootcamp dibuat layaknya sedang berada di medan perang yang diwarnai suara ledakan di berbagai situasi.
"Karena kita di push terus, kita lagi makan, lagi tidur, kita tidurnya kayak di bangsal kayak lapangan. Di situ kita lagi makan ditembakin, dikasih ledakan-ledakan itu yang membuat mentalitas, bukan hanya secara mentalitas tapi secara disiplin kita terbangun dari 3 hari yang bersejarah dalam hidup kita," imbuhnya.