Syakir Daulay Diminta Cium Bendera Indonesia Usai Parodikan Teks Proklamasi

JAKARTA - Pesinetron Syakir Daulay tengah menjadi sorotan setelah mengunggah konten parodi teks proklamasi di media sosial. Video tersebut dilakukan guna mempromosikan film terbarunya.

Nasi pun sudah menjadi bubur, Syakir justru dinilai telah melecehkan momen sakral pembacaan proklamasi oleh Soekarno.

Relawan Indonesia Bersatu menyebut dugaan Syakir melecehkan momen proklamasi merujuk pada tiga faktor.

"Pertama, meniru Bapak Proklamator kita dalam isi kontennya. Kedua, memparodikan teks proklamasi yang kita anggap itu sakral, teks proklamasi ini menjadi sadar kita merdeka. Ketiga, pembacaan kontennya, di dalam kontennya, saat pembacaan jomblowan jomblowati dia sampaikan, itu latar belakang background-nya para pahlawan," kata perwakilan Relawan Indonesia Bersatu, Ferry Razali, di Polda Metro Jaya, belum lama ini.

"Konten ini bukan hanya parodi, tapi penghinaan, pelecehan terhadap proklamator, teks proklamasi dan para pahlawan," ujarnya.

Ferry Razali mengaku pihaknya sudah memegang sejumlah bukti untuk menguatkan rencana laporannya terhadap aktor 21 tahun itu.

"Ini bukti dari Instagram dia, sampai sekarang belum dihapus. Kemudian ada juga komentar-komentar netizen yang semua mengecam, tidak ada yang membela," ujar Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan.

Selain mendesak permintaan maaf, Relawan Indonesia Bersatu juga meminta Syakir Daulay untuk mencium bendera Indonesia di hadapan publik.

Hal tersebut diharapkan dapat memberi efek jera kepada oknum-oknum yang melecehkan martabat bangsa dan negara.

"Ya kalau bisa dia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa tidak mengulangi lagi dan cium aja bendera Indonesia kan gitu," tutur Lisman Hasibuan.

"Semoga ini menjadi efek daripada dia sendiri dan para pembuat konten bisa lebih kritis bila ingin membuat konten yang baik lah jangan sampai menghina atau membuat konten-konten yang merugikan dirinya sendiri," imbuhnya.

(ltb)